Sabtu, 18 Februari 2012

Mendiagnosis Permasalahan Perangkat yang Tersambung Jaringan Berbasis Luas (WAN)


  Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung
jaringan berbasis luas (WAN)

Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan luas atau Wire Less merupakan pekerjaan yang harus dilakukan oleh administrator jaringan/Teknisi. Pekerjaan ini memerlukan ketelitian dan kesabaran yang tinggi agar di dapat hasil yang baik. Komputer yang terhubung jaringan luas sering kali mengalami gangguan maupun kerusakan baik dari sisi hardware atau software. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pengguna frekuensi atau gelombang 2,4Mhz, gejala alam dan komputer yang terhubung dalam sistem jaringan
berbasis luas (wireless) atau WAN. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan adalah:

1) Tegangan Listrik
Tegangan listrik dapat menyebabkan ganguan apabila tegangan yang dihasilkan tidak stabil, sering terjadi naik dan turun atau mati mendadak dari sumber PLN. Hal tersebut sangat mempengaruhi dikarenakan semua peralatan yang kita gunakan bersumber pada listrik. Sumber listrik yang kita gunakan tidak baik atau tidak stabil, dapat menyebabkan peralatan yang kita gunakan mudah rusak. Perangkat wireless yang kita gunakan sering mati mendadak karena sumber listrik mati dapat menyebabkan perangkat WireLess yang kita gunakan akan cepat rusak. Sehinga akan mempengaruhi jaringan apabila terjadi kerusakan pada Wirelesss/ radio workstation maupun di rooter server.

2) Mati atau tidak berfungsinya komponen pada perangkat wireless Mati atau tidak berfungsinya komponen pendukung perangkat WireLess disebabkan oleh ganguan Petir ( gangguan alam), terjadi dikarenakan factor alam dan petir di saat cuaca hujan dan angin kencang yang menyebabkan perangkat akan terbakar juga pemakaian yang terlalu lama tanpa adanya perawatan yang berkala.

3) Perangkat Software, Ganguan juga dapat terjadi dari software yang ada di Server atau PC client,ganguan ini bisa disebabkan oleh tidak jalannya aplikasi di wireless, konflik IP ( Internet Protocol ),tidak jalannya proses proxy server pada server, dan masih banyak lagi jenis ganguan software lainnya, solusinya adalah Admin harus menguasai standart server dan client. Instalasi Jaringan di dalam ruangan Tampak pada gambar adalah computer yang berfungsi sebagai gateway untuk operasi 24 jam ke Internet dari rumah saya. Komputer tersebut adalah
Pentium I 166MHz dengan memory 64Mbyte RAM.
Saya menggunakan Linux Red Hat 9.0 sebagai system operasinya. Pada
operasi normalnya, computer tersebut beroperasi dengan mode text tanpa
Graphical User Interface (GUI) yang akan banyak menghabiskan memory.
Antenna luar untuk memperpanjang jarak jangkau
Komunikasi diletakan di atas atap klem ke pipa ledeng sepanjang 2 meter
yang ditanam ke beton di dinding rumah saya. Antenna tersebut adalah
antenna parabola dengan gain 19dBi; sebetulnya terlalu besar untuk
mencapai akses point yang jaraknya hanya 1 kilometer dari rumah saya.

Gateway Pentium I tersebut diberi card Ethernet tanbahan untuk
disambungkan ke jaringan computer local (LAN). Tampak pada gambar
adalah tempat kerja saya yang terdiri dari banyak computer yang
tersambung ke jaringan local dan ke Internet melalui wireless Internet
melalui gateway Pentium I tersebut. Semua PC dapat secara simultan
mengakses internet melalui jaringan tersebut.
Perangkat dasar WAN /Wifi
a. Antena Grid 2,4 Mhz/Omni 19 Dbi
b. Radio Outdoor/Indoor
c. Wire Less Router
d. Kabel UTP
e. Conector RJ 45
f. Switch Hub
c. Rangkuman
Mendiagnosa permasalahan yang terjadi pada jaringan berbasis luas atau
wireless dilakukan untuk mengetahui bagian-bagian perangkat
hardware/software yang kemungkinan mengalami kerusakan atau
gangguan. Mendiagnosa kerusakan dapat dilakukan secara hardware
maupun secara software dengan indikasi-indikasi yang dapat diamati.
Untuk mendapatkan jaringan berbasis luas/wireless yang baik dan bekerja
secara normal harus dilakukan perawatan secara berkala. Perawatan ini
dilakukan untuk mengetahui kondisi perangkat pendukung dan kondisi
jaringan berbasis luas dalam berkomunikasi data. Dengan perawatan
yang berkala diharapkan sistem jaringan berbasis luas/wireless tersebut
akan selalu dalam kondisi yang terjaga dengan baik dan bekerja secara
normal.
d. Tugas
1) Perhatikan dan catatlah kondisi peralatan yang digunakan dalam jaringan
berbasis luas/wireless pada saat bekerja secara normal!
2) Periksa dan catatlah secara hardware dengan mengindikasikan bahwa
jaringan berbasis luas/wireless tersebut sudah dapat bekerja dengan baik
serta alasannya!
3) Periksa dan catatlah jenis topologi fisik jaringan yang digunakan dalam
laboratorium anda, jenis kabel dan indentifikasikan IP (internet protocol)
yang digunakan oleh radio atau Wire less router.
Nb: Jika disekolah anda tidak mempunyai WAN (Wide Area Network)
dapat digantikan dengan WireLess Router, untuk instalasi di Lab
computer sekolah
e. Tes Formatif
1) Sebutkan peralatan vital yang harus dimiliki untuk membangun sebuah
jaringan berbasis luas/wire less beserta fungsinya masing-masing?
2) Dalam Jaringan berbasis luas/wireless apakah perlu dilakukan perawatan?
Kalau perlu berapa jangka waktu perawatannya? Mengapa harus
dilakukan perawatan? Pada bagian apa saja?
f. Kunci Jawaban Formatif
1) Peralatan vital yang harus dimiliki untuk membangun sebuah jaringan
berbasis luas beserta fungsinya masing-masing adalah:
a) Antena Grid 2,4/Omni 19dbi
Fungsinya adalah dimana antenna ini adalah menerima dan mengirim
signal data dengan sisitem gelombang radio 2,4 Mhz.Dimana data
tersebut bisa dalam bentuk intranet atau internet.
b) Radio outdoor/indoor
Berfungsi menghubungkan proses input/output frekuensi 2,4 MhZ ke
Ethernet Card ( Eth0 ) atau komputer.
c) HUB/switch
Hub/switch berfungsi sebagai terminal atau pembagi sinyal data bagi
kartu jaringan (Network Card).
d) Wire Less Router
Bisa juga berfungsi menjadi switch hub dan sebagai radio indoor
dimana menghubungkan frekuensi 2,4 Mhz ke PC
( Personal computer).
e) Kabel dan Konektor
Kabel dan konektor berfungsi sebagai media penghubung antara
komputer client dengan komputer client yang lain atau dengan
peralatan lain yang digunakan untuk membentuk jaringan.
2) Perlu, jangka waktunya sebulan, jika tidak ada perawatan maka
perangkat wire less akan cepat rusak dan dapat mati total, pada bagian
radio outdoor/indoor, wireless router dan mengatur radio tersebut melalui
software sesuai merk radio/ wire less.
g. Lembar Kerja
Alat dan bahan
1) Tang, obeng plus/minus untuk merakit dan memasang antenna, lalu alas
kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari aliran listrik ketubuh
(tersengat listrik)
2) Kabel UTP dan conector RJ45 serta klimping Tools untuk memasang RJ
45 ke kabel UTP.
3) Radio Indor/Out door lengkap dengan Driver/aplikasinya.
4) Wire Less Router.
lalu koneksikan dengan komputer yang mempunyai sistem operasi, lalu
masuk ke dalam aplikasi web browsing, lalu ketik ip wireless pada address
yang biasanya setiap wire less router mempunyai IP: 192.168.1.1,lalu
setting IP local sesuai dengan IP local yang sudah ditentukan menurut
classnya, Tugas ini adalah untuk sekolah yang tidak mempunyai WAN (wide
area network) di sekolahnya.
Jika sekolah mempunyai WAN (Wide Area Network) maka, lakukan instalasi
Radio,dengan cara pasang antena omni atau grid 2,4 Mhz pada tower, lalu
coneckan kabel UTP pada radio indoor/outdoor.Setelah anda melihat lampu
power, LAN (eth), dan lampu signal (berkedip) maka instalasi radio telah
anda jalani dengan baik.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1) Berdo alah sebelum memulai kegiatan belajar.
2) Gunakan alas kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari aliran
listrik ketubuh (tersengat listrik)
3) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar
kegiatanbelajar.
5) Letakkan antena/radio/wireless pada tempat yang aman.
6) Pastikan antena/ radio/wireless dalam keadaan baik, semua kabel
penghubung terkoneksi dengan baik.
7) Jangan meletakkan benda yang dapat mengeluarkan medan
elektromagnetik di dekat antena/radio/wireless (magnet,
handphone, dan sebagainya).
8) Jangan meletakkan makanan dan minuman diatas
antena/radio/wireless.
9) Gunakanlah antena/radio/wireless sesuai fungsinya dengan hati-hati.
Langkah Kerja
Jika sekolah yang tidak mempunyai Wan (Wide Area Network)
1) Wire Less Router dikoneksikan dengan komputer yang mempunyai
sistem operasi menggunakan kabel UTP.
2) Periksa kabel UTPnya, karena kabel tersebut sebaiknya Cross.
3) Periksa semua konektor kabel telah terhubung dengan baik (tidak
longgar) pada Wire less Router ke Server/workstation (client).
4) Periksa kabel penghubung antara komputer server ke switch/hub dan
komputer workstation (client) ke switch/hub.
5) Hidupkan komputer server dan masuklah sebagai admin (root) dengan
user name dan pasword admin.
6) Periksa setting alamat IP dan subnet mask pada komputer server dan
client.
7) Periksa IP wire Less Router melalui web browsing lalu ketikkan IP wire
less 192.168.1.1.
8) Muncul tampilan Web wire less, lalu gantikan Passwordnya.
9) Rapikan dan bersihkan tempat praktek
Jika sekolah yang mempunyai WAN, maka:
10) Rakit Antena grid 2,4 mhz.
11) Periksa dengan benar rakitanya, jangan sampai terbalik memasang
arah polarisnya.
12) Kencangkan semua baut baut nya.
13) Periksa radio indoor/outdoor dalam kondisi baik.
14) Sambungkan radio dengan antenna menggunakan kabel UTP dimana
kabel tesebut harus diposisi croos.
15) Periksa lampu radio apakah hidup lampu powernya.
16) Periksa lampu LAN (eth) apakah hidup.
17) Perika lampu frekuensi radio hidup (berkedip)
18) Jika ketiga lampu sudah dalam keadaan hidup maka radio berjalan
dengan baik.
19) rapikan tempat kerja anda.
Kegiatan Belajar 2: Memilah Masalah Berdasarkan Kelompoknya
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
1) Peserta diklat mampu mengklasifikasi perangkat WAN pada
pengoperasian
2) Peserta diklat mampu mengidentifikasi masing-masing jenis
permasalahan yang ada pada hardware.
3) Peserta diklat mampu mengidentifikasi masing-masing jenis
permasalahan yang ada pada software.
b. Uraian Materi
Peralatan WLAN untuk Instalasi Luar Ruang
Pada berbagai kasus, kemungkinan konfigurasi instalasi dapat sangat
bervariasi. Pada dasarnyakita membutuhkanempat buah komponen inti untuk
mem-bypass infrastruktur Telkom yaitu:
PC router, dapat berupa Pentium I atau Pentium I I 64Mbyte RAM dengan
system operasi Linux agar cukup reliable.
WLAN Card, menggunakan card PCI dengan antenna external. Untuk
solusi yang lebih murah, menggunakan card USB yang memiliki built-in
antenna. Dengan menambahkan reflector pada USB card tersebut, jarak
beberapa kilometer. Perlu dicatat bahwa tidak semua card WLAN
dirancang untuk keperluan outdoor, sebagian card dirancang hanya untuk
keperluan indoor.
Bagi anda yang menggunakan card PCI , untuk menyambungkan ke
antenna external dibutuhkan kabel pig tail untuk sambungan ke kabel
coax. Kabel coax biasanya diusahakan tidak lebih dari 10 meter untuk
menjaga agar redaman tidak terlalu besar. Sebetulnya akan lebih murah
dan tidak meredam terlalu banyak sinyal jika menggunakan card USB
WLAN, karena tidak perlu lagi menggunakan kabel coax.
Antenna luar digunakan untuk memperluas jangkauan komunikasi
wireless internet. PAda dasarnya anda membutuhkan sebuah antenna
luar di frekuensi 2.4GHz. Jika anda ingin membuat sendiri antenna luar
2.4GHz, Anda dapat memerikasanya di http://www.google.com
menggunakan keyword homebrew 2.4 GHz antenna
anda akan
memperolah banyak informasi tentang berbagai teknik untuk membuat
sendiri antenna luar untuk 2.4GHz.
Bagi yang menggunakan card USB WLAN dengan antenna 2.4GHz yang sudah
built-in, perlu melakukan beberapa hal untuk membuat jarak menjadi jauh,
antara lain:
Buat supaya card USB WLAN menjadi tahan cuaca, misalnya dengan
memasukannya ke bungkusan yang tahan hujan, dll.
Buat supaya kabel USB ke PC juga tahan cuaca.
Letakan Card USB WLAN di muka antenna parabola untuk memperoleh
penguatan antenna yang lebih besar.Dapat menggunakan antenna parabola
yang kecil yang biasa digunakan untuk kabel TV, atau membuatnya sendiri.

Gambar Arsitektur Protokol Komunikasi
Membangun Jaringan RT/RW-net
Langkah selanjutnya yang lebih kita kembangkan setelah seseorang tersambung
ke internet 24 jam melalui wireless internet, adalah mengkaitkan tetangganya
untuk dapat tersambung ke internet juga. Secara bisnis, hal ini cukup
menguntungkan dibandingkan bisnis WARNET.
Tampak pada gambar adalah konfigurasi umum RT/RW-net. Sebuah gateway
yang beroperasi 24 jam tersambung ke internet secara wireless disambungkan
ke jaringan komputer lokal (LAN) melalui card ethernet yang ke dua.
Jarak dan membuat peralatan tahan gangguan cuaca merupakan dua tantangan
yang harus dihadapi dalam membangun jaringan RT/RW-net. Memang jaringan
IntraNet di kantor maaupun WARNET dalam hal ini jauh lebih mudah karena
biasanya diinstalasi dalam ruangan.
Sebuah kabel UTP biasanya dapat dioperasikan secra reliable untuk jarak 100-
150 meter. Kita perlu memasang hub setiap jarak tersebut untuk menjangkau
jarak yang jauh. Memang teknik ini bukanlah teknik yang baik untuk
membangun sebuah jaringan LAN, tapi cukup lumayan untuk membangun
jaringan RT/RW-net yang relatif murah.
Instalasi sebuah RT/RW-net
Berbagai contoh yang ditampilkan pada bagian ini diambil dari instalasi, di
jaringan RT/RW-net. Semua gambar adalah milik pak Michael Sunggiardi yang
dapat diambil disitus di http://www.bogor.net/idkf/.
Tampak pada gambar adalah hub yang digunakan untuk memperkuat sinyal UTP
kabel agar jarak yang dapat ditempuh menjadi cukup jauh. Ada banyak pipa
paralon yang ditarik dari kotak tempat hub tersebut agar tahan terhadap
gangguan cuaca.
Kotak tempat penyimpanan hub, yang isinya hub dan power supply. Untuk
menagkal petir, ia dimasukan ke jaringan PLN. Kabel UTP dimasukan ke dalam
pipa pralon dan biasanya ditarik sepanjang got di muka rumah supaya mudah
melakukan pemeliharaan.

c. Rangkuman
Permasalahan yang sering muncul pada pemasangan maupun setelah
pemasangan jaringan berbasis luas adalah jarak dan ganguan cuaca yang
akan menggangu frekuensi 2,4 Mhz menjadi lemah, yang harusnya
mendapatkan signal 80 95 %. contoh Wan yang akan kita ambil adalah
system RT/RW net,dimana system ini sudah berkembang di beberapa
kawasan di Indonesia.Serta beberapa trik untuk merawat dan mengamankan
perangkat perangkat Wan ( wide area network).
d. Tugas
a. Periksa dan catat jenis kartu jaringan yang digunakan pada client dan
server serta jenis kabel yang digunakan dalam jaringan berbasis luas
tersebut
b. Periksa dan catatlah seting konfigurasi jaringan berbasis luas yang
digunakan dalam praktik tersebut!
c. Lakukan konfigurasi ulang pada kartu jaringan di komputer client anda
pada nomor TCP/ IP yang berbeda catat hasilnya! Apakah masih dapat
berkomunikasi komputer lain?
d. Kenapa?
e. Tes Formatif
1) Jelaskan instalasi RT/RW net
2) Bagaimana kita membangun jaringan RT/RW Net
3) Sebutkan Perangkat untuk instalasi luar ruangan?
f. Kunci Jawaban Formatif
1) Instalasi ini harus menggunakan tower, anti petir, lalu kabel UTP, radio
indoor/outdoor, switchub,antenna grid/omni,lalu dari tower di pasang
Antena yang dihubungkan ke radio emngguanakan kabek pictel, lalu dari
radio dihubungkan ke kael utp deng RJ 45 ke switch hub, swith hub
dapat langsung dihubungkan ke setiap client yang bergabung di RT/RW
net.
2) Setelah kita tersambung ke koneksi internet 24 jam maka kita dapat
membagi bandwith internet ke setiap client yang bergabung dalam Rt/Rw
net.Setiap client dapat mengakses internet dengan mengunakan PC (
personal computer ) di rumahnya masing masing.
3) Antena Luar (gried/omni), Radio Indoor/outdoor,Pc router, Wireless
router.
g. Lembar Kerja
Alat dan bahan:
1 (Satu) unit komputer yang telah terinstall sistem operasi jaringan sebagai
server, 1 (Satu) unit komputer yang telah terinstal sistem operasi sebagai
workstation (client), Network Interface card (kartu jaringan)yang telah
terpasang pada komputer server maupun workstation, kabel UTP untuk
menghubungkan komputer server dengan komputer client, switch/hub,
Konektor RJ45, Tang (Crimping tooll).Wire less router
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1) Berdo alah sebelum memulai kegiatan belajar.
2) Gunakan alas kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari aliran
listrik ketubuh (tersengat listrik)
3) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan
belajar.
4) Letakkan komputer/wire less pada tempat yang aman.
5) Pastikan komputer dalam keadaan baik, semua kabel penghubung
terpasang dengan baik.
6) Jangan meletakkan benda yang dapat mengeluarkan medan
elektromagnetik di dekat computer/wire less (magnet, handphone, dan
sebagainya).
7) Jangan meletakkan makanan dan minuman diatas computer/wiree less.
8) Gunakanlah komputer/ wire less sesuai fungsinya dengan hati-hati.
9) Setelah selesai, matikan komputer dengan benar.
Langkah Kerja
1) Persiapkan semua peralatan dan bahan pada tempat yang aman.
2) Periksa bahwa Kartu jaringan telah terpasang dengan baik pada
komputer server maupun client.
3) Periksa semua konektor kabel telah terhubung dengan baik (tidak
longgar) pada komputer server dan client.
4) Periksa kabel penghubung antara komputer server ke switch/hub dan
komputer client ke switch/hub.
5) Hidupkan komputer server dan masuklah sebagai admin (root) dengan
user name dan pasword admin.
6) Periksa radio indoor/outdoor dalam kondisi baik.
7) Sambungkan radio dengan antenna menggunakan kabel UTP dimana
kabel tesebut harus diposisi croos.
8) Periksa lampu radio apakah hidup lampu powernya.
9) Periksa lampu LAN ( eth ) apakah hidup.
10) Perika lampu frekuensi radio hidup (berkedip)
11) Jika ketiga lampu sudah dalam keadaan hidup maka radio berjalan
dengan baik.
12) rapikan tempat kerja anda.Kegiatan Belajar 2: Memilah Masalah
Berdasarkan Kelompoknya
13) Periksa setting alamat IP dan subnet mask pada komputer server dan
client.
14) Cek koneksi antar komputer workstation maupun komputer server
dengan client.
15) Matikan komputer dengan benar.
16) Rapikan dan bersihkan tempat praktik
Kegiatan Belajar 3: Membahas tentang menganalisa DHCP clien
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
2) Peserta diklat mampu mengisolasi permasalahan perangkat jaringan agar
tidak mengganggu keseluruhan sistem
3) Peserta diklat mampu mengisolasi permasalahan perangkat jaringan dari
sisi hardware
4) Peserta diklat mampu mengisolasi permasalahan perangkat jaringan dari
sisi software
b. Uraian Materi
Konsep DHCP Server
Mengingat alamat IP yang sudah digunakan oleh setiap komputer tentulah
bukan suatu pekerjaan yang mudah dan santai, apalagi terdapat lebih dari
seratus komputer. Setiap instalasi komputer baru, Anda harus menari IP yang
belum terpakai atau IP akan bentrok. Belum lagi komputer yang rusak dan
diganti sehingga Anda harus mengingat kembali alamat IP yang lama, maka
munculah ide untuk mengotomatisasi pengalamatan IP dengan DHCP (gambar
5.1)
Komputer yang telah dikonfigurasikan agar menggunakan DHCP, sewaktu
dihidupkan akan menari apakah di Network terdapat DHCP Server dan komputer
tersebut akan berteriak: hai, saya mau menyewa IP, apakah ada yang
menawarkannya? . DHCPServer yang mendengar adanya pihak yang mencari
akan berkata ok, saya adanih IP untuk disewakan, nonya adalah sebagai
berikut bla bla bla.......... Apakah Anda tertarik? . Komputer yang mendapatkan
penawaran dari DHCP Server ini akan memilih dari sekian penawaran IP secara
acak jika dalam network terdapat beberapa DHCP Server. Ketika pilihan sudah
diputuskan, komputer akan mengatakan ke salah satu DHCP Server ok, saya
akan meminjamnya dari Anda DHCP Server . DHCP Server akan menjawab lagi
untuk terakhir kalinya ok .
Proses penyewaan alamat IP seara teknis adalah:
1. Client mengirimkan broadcast DHCPDISKCOVER untuk mencari DHCP Server.
2. DHCP Server yang tersedia mengirimkan DHCPOFFER serta IP dan waktu
penyewaan.
3. Client yang menerima penawaran IP dari DHCP Server mengirimkan
DHCPREQUEST.
4. Proses terakhir, DHP Server mengirimkan DHPPACK.
Pembaruan Penyewaan IP
Sebenarnya ketika DHCP Server menyewakan IP ke komputer client, DHCP
Server akan mengatakan, OK, saya akan menyewakan IP ini untuk Anda selama
sekian hari . Agar komputer client bisa tetap aktif dan berkomunikasi dalam
jaringan, maka penyewaan IP perlu dilakukan penyewaan kembali sebelum
masa akhir penyewaan IP habis.
Komputer client akan secara otomatis memperbaharui penyewaan IP ketika
mencapai 50% dari masa waktu penyewaan dengan mengirimkan
DHCPREQUEST ke DHCP Server. Jadi misalkan saja penyewaan IP adalah 8 hari,
maka pada hari ke 4, komputer client akan mencoba memperbaharui
penyewaan IP ini secara otomatis. Andaikan saja pada saat penyewaan
mencapai 50% dan penyewaan IP kembali gagal dilakukan karena DHCP server
sedang diperbaiki, maka komputer secara otomatis akan mencoba lagi
memperbaharui penyewaan IP pada saat masa sewa mencapai 87.5%.
Bagaimana jika komputer client tetap tidak dapat memperbaharui masa
penyewaan IP tersebut? Maka tidak seperti hukum di Indonesia yang bisa
seenaknya dimainkan, komputer client harus melepaskan IP yang telah disewa
dan mencari DHCP server yang lain atau tidak mendapatkan alamat IP yang
baru.
Instalasi DHCP Server pada Windows 2003
Sebelumnya sudah kita bicarakan setting IP otomatis yang akan mengambil
konfigurasi IP melalui DHCP Server, pada bagian ini akan kita lihat bagaimana
melakukan instalasi dan pemakaian dari DHCP server.
Windows 2003 seperti juga pada server pendahulunya (Windows 2000 NT)
sudah mengikutsertakan servies untuk berfungsi sebagai DHCP server.
Walaupun services dari DHCP ini tidak terinstalasi secara default, tapi Anda bisa
menginstalnya dengan sangat mudah, yaitu melalui menu: Start > Control
Panel > Add Or Remove Programs > Add/ Remove Windows
Components > Networking Services > Dynamic Host Configuration
Protocol (DHCP).
Scope
Tugas DHCP server adalah memberikan IP atau yang lebih dikenal, menyewakan
IP ke client. IP apa saja yang disewakan ke client? IP yang ditawarkan atau
biasanya range IP yang ditawarkan oleh DHCP server disebut sebagai scope.
Misalkan Anda mempunyai scope antara 10.10.1.1 s/d 10.10.1.3, artinya DHCP
server Anda bisa memberikan IP ke tiga komputer sekaligus, yaitu 10.10.1.1,
10.10.1.2, dan 10.10.1.3.
Biasanya saya memberikan range IP secara lengkap ke dalam DHCP. Jadi
misalkan network saya menggunakan IP 192.168.0.0/ 24 (subnet mask
255.255.255.0 jika Anda lupa dengan arti dari angka 24 ini) atau 192.168.0.1-
192.168.0.254 maka saya akan membuat range Start IP address dengan nilai
192.168.0.1 dan End IP address dengan nilai 192.168.0.254. Bagaimana jika
nomor IP 192.168.0.9 dan 192.168.0.10 sudah terpakai untuk server saya?
Apakah tidak bentrok jika DHCP masih tetap menawarkannya? Tentu saja akan
bentrok jika DHCP server Anda menawarkannya, karena itulah nantinya harus
Anda set agar IP yang sudah digunakan jaringan lagi ditawarkan melalui pilihan
Exclude.
Sebagai sedikit gambaran dalam perancangan penggunaan IP, misalkan saya
mempunyai network range yang digunakan 192.168.0.1 s/d 192.168.0.254,
maka saya akan tetapkan, semua server harus menggunakan IP permanen
antara 192.168.0.1-192.168.20, untuk alat network seperti swicth, router dan
lain-lain akan menggunakan range IP 192.168.0.21-192.168.0.50. Nantinya pada
DHCP server saya tinggal set agar range IP dari 192.168.0.1 s/d 192.168.0.50
harus di-exclude atau tidak boleh ditawarkan ke client. Pada saat pemasangan
server baru, saya tinggal menggunakan salah satu IP dari range IP 192.168.0.1-
192.168.0.20 dan tidak perlu melakukan apapun pada DHCP server yang sedang
berjalan. Tentu saja Anda bisa melebarkan range IP untuk server maupun alatalat
komunikasi sesuai dengan kebutuhan Anda dan nantinya.
Untuk mengaktifkan sebuah scope, klik gambar server kemudian pilih Action >
New Scope atau klik kanan New Scope. Kolom Start IP address dan End IP
address meminta Anda agar memasukan alamat IP awal dan alamat IP akhir
yang akan digunakan. Karena saya menggunakan network 192.168.0.0/24 maka
saya bisa memasukan IP 192.168.0.1 pada kolom Start Ip address sedangkan
pada kolom End Ip address dimasukan IP 192.168.0.254 (ingat alamat
192.168.0.0 dan 192.168.0.255 tidak bisa digunakan). Selain Start IP address
dan End IP address Anda juga harus mengisi subnet mask yang digunakan
dalam bentuk jumlah bit (length) atau dalam bentuk desimal.
Seperti yang telah saya dijelaskan, Anda bisa memasukan IP dalam scope yang
tidak boleh disewakan ke client pada bagian Add Exculusions . Pada bagian ini
Anda bisa memasukan per IP secara satu persatu atau dalam suatu range. Disini
terlihat betapa membantunya desain penggunaan IP yang telah saya lakukan
sehingga saya hanya perlu memasukan IP range 192.168.0.1 s/d 192.168.0.50
dari pada saya harus memasukannya satu per satu IP yang digunakan oleh
server dan alat-alat komunikasi jaringan.
Untuk memasukan IP satu per satu, Anda bisa memasukannya dalam Start IP
address dan End IP address dengan IP yang sama. Jadi misalkan Anda
mempunyai satu IP yang harus di-exclude yaitu 192.168.0.100, maka masukan
IP 192.168.0.100 dalam kolom Start IP address maupun End IP address
kemudian klik tombol Add (Gambar 5.4).
Durasi penawaran-penawaran IP oleh DHCP server ke client dimasukkan ke
dalam bagian Lease Duration (Gambar 5.5). Jadi pada bagian inilah Anda
menentukan berapa lama sebuah komputer yang meminjam IP dari DHCP server
harus memperbarui IP yang telah dipinjamnya. Secara default, waktu yang terisi
adalah 8 hari yang tentu saja sudah cukup lama. Semakin lama waktu sewa
tentunya lalu lintas data pada jaringan Anda juga akan semakin sedikit; tapi
saya sendiri lebih suka waktu penyewaan atau lease duration selama 1 hari
selama suatu jaringan belum benar-benar dirancang dengan sangat baik. Hal ini
dilakukan untuk mengantisipasi perubahan-perubahan kebijakan seperti alamat
server DNS yang berubah dan lain-alin. Dengan lease duration 1 hari, kenaikan
lau lintas data akan cukup terasa jika terdapat ratusan komputer karena proses
pembaruan dan penyewaan menggunakan sekitar empat kali 576 bytes. Setelah
mendapatkan network yang lebih mantap, Anda bisa secara bertahap menaikan
lease duration secara bertahap.
Selain konfigurasi IP yang disewakan ke client, Anda juga bisa mengatur alamt
DNS, Default Gateway dan lain-lain (Gambar 5.6). Dengan demikian, penyewaan
IP oleh client berupa satu paket lengkap dengan seting alamat DNS, Default
gateway dan lain-lain, dan karean alasan inilah saya lebih suka dengan lease
duration selama 24 jam. Andaikan terjadi perubahan alamat DNS dan perubahan
Gateway saya bisa segera memasukannya ke dalam DHCP server sehingga client
tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapatkan data yang terbaru, atau
saya tidak perlu mendengar terlalu lama omelan-omelan yang segera datang
dari pengguna.
Pilihan pertama yang bisa Anda informasikan konfigurasi tambahan pada IP
adalah alamat default gateway (Gambar 5.7). Alamat default gateway ini
biasanya merupakan alamat dari router jika Anda terhubung dengan WAN atau
Internet. Default gateway bisa dikatakan sebagai alamat yang Anda tuju ketika
berhubungan dengan network lain yang tentu saja selain network lokal.
Komunikasi dengan network lokal tidak akan bisa melalui default gateway,
karena itu Anda tidak bisa merancang dua network yang dihubungkan dengan
leased line dan router dengan alamat network yang sama.
Pada bagian selanjutnya, Anda bisa memasukan domain yang digunakan dalam
network pada kolom Parent Domain yang dalam contoh ini adalah
jasakom.com (Gambar 5.8). Selanjutnya, pada kolom Server name dan IP
address digunakan untuk memberikan informasi lokasi DNS server dalam
network. Anda bisa memasukan nama server dari DNS server saja jika tidak
hafal dengan alamat IP-nya dan mengklik tombol Resolve , maka alamat IP dari
nama DNS yang dimasukan akan diisi secara otomatis. Selanjutnya jangan lupa
mengklik tombol Add .
Setelah seting domain dan informasi DNS, Anda bisa juga memasukan lokasi
WINS (Gambar 5.9). Anda tidak perlu lagi memasukan atau menggunakan WINS
ini jika network atau jaringan yang digunakan minimal adalahg Windows 2000
dan XP. WINS sebenarnya sudah hendak dimatikan oleh Microsoft semenjak
Microsoft memutuskan untuk menggunakan TCP/IP sebagai protokol utamanya.
Langkah terakhir adalah mengaktifkan DHP server yang telah diseting agar bisa
segara menajalankan tugasnya. Untuk mengaktifkan DHCP server ini, Anda
tinggal memilih pilihan Yes, I want to activate this scope now (Gambar ).
Setelah DHCP server aktif, Anda akan melihat gambar server DHCP dan juga
berbagai informasi yang penting bagi administrator (Gambar 5.11). Beberapa hal
yang bisa Anda lihat adalah nama scope, kemudian Address Pool yang
menginformasikan range dari IP yang boleh dan tidak boleh (exclude) diberikan
ke DHCP client. Address Leases menunjukkan IP yang telah disewa oleh client
dan informasi nama komputer yang menyewa IP tersebut serta kapan IP yang
disewa akan habis masa waktunya (expired). Reservation digunakan untuk
menunjukkan pemberian alamat IP tertentu pada komputer yang tetap (akan
kita bahas nantinya). Scope Option adalah tambahan informasi pada setting IP
yang telah kita berikan seperti informasi DNS dan informasi Default gateway.
Pada bagian terakhir, yaitu Server Option sebenarnya tidak terlalu banyak
berguna karena digunkan hanya jika Anda mempunyai banyak scope dalam satu
DHCP server. Daripada melakukan setting informasi DNS server pada setiap
scope, Anda bisa melakukan setting pada Server Option yang akan menjadi
default setting pada semua scope.
INFO
Jika Anda ingin mengaktifkan DHCP server dalam network yang memiliki Active
Directory maka terdapat langkah tambahan yang harus Anda lakukan yaitu
otorisasi (authorize). Tanpa otorisasi, DHCP server 2003 Anda tidak akan bisa
diaktifkan. Saya katakan DHCP server 2003 karena jika Anda membuat DHCP
server dengan sistem lain seperti Linux atau Windows NT, Anda tetap bisa
mengaktifkan DHCP server tanpa otorisasi. Untuk melakukan otorisasi, klik menu
Action > Manage Authorized Servies > sorot server Anda dan klik
Authorized .
Reservation
Jika Anda mempunyai satu komputer yang membutuhkan penyewaan IP yang
selalu sama, Anda bisa melakukannya melalui bagian Reservation . Klik-kanan
pada bagian Reservation dan pilih New Reservation (Gambar 5.12)
Bagaimana DHCP server bisa mengenal komputer yang tidak mempunyai alamat
IP? Padqa saat client meminta alamat IP, sebenarnya dikirimkan juga informasi
dari alamat MAC atau alamat dari ethernet card yang digunakan oleh client (MAC
adalah alamat fisik sebuah ethernet card yang selalu unik).
Berdasarkan informasi dari MAC inilah, DHCP server menentukan apakah
komputer yang bersangkutan perlu diberikan IP yang telah ditentukan. Informasi
lainnya selain dari MAC Address, umumnya hanya berfungsi sebagai informasi
lainnya saja seperti Reservation name dan Description . Pada kolom IP
Address Anda memasukan alamat IP yang akan diberikan khusus ke alamat
MAC yang telah ditentukan.
Pada bagian terakhir Anda akan melihat type support, yaitu berupa DHCP atau
BOOTP. Jika Anda masih ingat dengan konsep diskless atau komputer tanpa hardisk dan disket yang melakukan boot langsung dan terkoneksi ke server,
maka itulah BOOTP. BOOTP dulunya terkenal di Novell tapi saat ini tampaknya
sudah memudar. Microsoft sendiri juga tidak mendukung BOOTP dalam
produknya.
c. Rangkuman
WAN (Wide Area Network) sebaiknya di setting Ipnya dengan sistem
Automatic atau DHCP, karena lebih memudahkan kita untuk mengatur IP
(Internet Protocol)di setiap Client yang terkoneksi di areal WAN yang kita
kelola.Jadi Admin tidak perlu mengatur Ip yang ada di client.
d. Tugas
a. Lakukan konfigurasi IP DHCP pada server atau wire less router
b. Lakukan konfigurasi secara DHCP pada setiap Client
e. Tes Formatif
1) Apakah tugas dari DHCP?
2) Apa keuntungan dari DHCP?
q. Kunci Jawaban Formatif
a. Tugas DHCP server adalah memberikan IP atau yang lebih dikenal,
menyewakan IP ke client.
b. Keuntungannya adalah Admin tidak repot lagi untuk menentukan dan
menginstal IP pada setiap client.
Lembar Kerja
a. Alat dan bahan:
1 (Satu) unit komputer yang telah terinstall sistem operasi jaringan sebagai
server, 1 (Satu) unit komputer yang telah terinstall sistem operasi sebagai
workstation (client), Network Interface card (kartu jaringan)yang telah
terpasang pada komputer server maupun workstation, kabel UTP untuk
menghubungkan komputer server dengan komputer client, switch/hub,
Konektor RJ45, Tang (Crimping tooll),serta wire less router.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1) Berdo alah sebelum memulai kegiatan belajar.
2) Gunakan alas kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari aliran
listrik ketubuh (tersengat listrik)
3) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan
belajar.
4) Letakkan komputer pada tempat yang aman.
5) Pastikan komputer dalam keadaan baik, semua kabel penghubung
terkoneksi dengan baik.
6) Jangan meletakkan benda yang dapat mengeluarkan medan
elektromagnetik di dekat komputer (magnet, handphone, dan
sebagainya).
7) Jangan meletakkan makanan dan minuman diatas komputer.
8) Gunakanlah komputer sesuai fungsinya dengan hati-hati.
9) Setelah selesai, matikan komputer dengan benar

Langkah Kerja
1) Persiapkan semua peralatan dan bahan pada tempat yang aman.
2) Periksa bahwa Kartu jaringan telah terpasang dengan baik pada komputer
server maupun client.
3) Periksa semua konektor kabel telah terhubung dengan baik ( tidak
longgar) pada komputer server dan client.
4) Periksa kabel penghubung antara komputer server ke switch/hub dan
komputer client ke switch/hub.
5) Hidupkan komputer server dan masuklah sebagai admin (root) dengan
user name dan pasword admin.
6) Hidupkan Komputer client.
7) Periksa setting alamat IP dan subnet mask pada komputer server dan
client.
8) Setting IP secara DHCP/automatic.
9) Cek koneksi antar komputer workstation maupun komputer server
dengan client.
10) Matikan komputer dengan benar.
11) Rapikan dan bersihkan tempat praktek
b. Kegiatan Belajar
Perbedaan admin dan Cleint adalah admin adalah komputer (Server) yang
dapat menentukan semua akses data baik intranet atau internet dengan
aturan aturan sistem operasi server yang telah ditetapkan/berlaku pada
setiap sistem operasi. Client adalah komputer pengikut si admin.Jadi client
hanya dapat mengakses data yang telah ditentukan atau di ijinkan oleh si
admin.Contohnya misalkan si admin tidak mengijinkan data yang ada di drive
c: atau di fólder mydocument di lihat oleh client, maka si admin dapat
mengunci drive atau fólder tersebut dengan aturan yang ada di sistem
operasi tersebut.Admin dapat menginstal dan mengatur DHCP, Domain,
Proxy Server, Web Server, dll. Sedangkan client hanya dapat memakai dan
mengikuti sistem yang sudah dibuat oleh si admin.Di dalam lingkup WAN
(Wide area network) admin Sangat berperan sebagai wadah tempat
mengirim dan menerima semua akses data dari client client yang begabung
dalam wadah WAN (Wide area network) tersebut.Misalkan instalasi RT/RW
net maka setiap rumah akan mengupload dan mendownload dari Server
admin yang ada di sekolah kita
yang telah menggunakan jeringan berbasis luas (WAN)
i. Rangkuman
Admin dan Client dalah dua posisi yang berberbeda ibarat si Bos dengan
bawahannya, si penentu dan yang ditentukan.Admin dapat mengakses
semua keperluannya sedangkan client dia harus meminta ijin dulu dengan si
Admin.
ii. Tugas
a. masuklah ke sistem operasi anda sebagai admin. dengan mengisi user
dengan Administrator/root.
2) Masuklah kesistem operasi anda sebagai client
iii. Tes Formatif
1) apakah yang dimaksud dengan Admin?
2) Apakah yang dimaksud dengan client?
iv. Kunci Jawaban Formatif
1) admin adalah si penentu, computer server yang dapat menentukan
jalannya akses data dengan baik dan benar baik intranet maupun
internet.
2) Client adalah yang ditentukan, computer yang mengkses data intranet atau
internet yang telah ditentukan hak aksesnya oleh si admin

A. PERTANYAAN
1. Sebutkan Langkah-langkah instalasi jaringan berbasis luas?
2. Sebutkan keuntungan atau kelebihan dari WAN?
3. Sebuah sekolah SMU mempunyai rencana untuk membangun WAN dan
mempunyai lab Komputer dan satu unit server, dimana sekolah tersebut
ingin mebangun RT/RW net di daerahnya, ada 10 unit rumah yang ingin
bergabung dimana 10 unit rumah tersebut masih dalam komplek yang
sama dan berdekatan, lalu ada 2 instansi sekolah yang juga igin
bergabung di lingkungan WAN sekolah kita, bagaimanakah anda
membangun dan menginstalasi WAN tersebut?
B. KUNCI JAWABAN EVALUASI
a. rakit perangkat antenna, lalu sambungkan ke radio dengan kabel pictel,
lalu sambungkan radio dengan kabel UTP mwnggunakan connector RJ
45.deteksi IP radio melalui server atau pc client dengan menggunakan
aplikasi si radio lalu arahkan antenna radio client ke antenna WAN yang
ada ditempat kita. Ping IP radio client, bisa juga dengan menggunakan
aplikasi software si radio.
b. Keutungannya kita dapat membuat komunitas antara sekolah menjadi
mudah dan menggunakan bandwit intenert dengan cepat dam murah
c. Kita harus membangun tower di satu titik yang temudah dan terdekat lalu
memsang antenna serta radio.dan membaginya dengan switch hu
kesetiap rumah penduduk, Untuk meng akses ke sekolah lain maka
sekolah tersebut juga harus memasang antenna dan radio indoor/outdoor
untuk dapat mengakses ke WAN yang kita miliki.

BAB. IV
PENUTUP
Demikian modul pemelajaran Mendiagnosis permasalahan perangkat yang
tersambung jaringan berbasis luas. Materi yang telah dibahas dalam modul
ini masih sangat sedikit. Hanya sebagai dasar saja bagi peserta diklat diharapkan
untuk belajar lebih lanjut. Diharapkan peserta didik memanfaatkan modul ini
sebagai motivasi untuk menguasai teknik diagnosis permasalahan perangkat
jaringan yang berbasis luas atau WAN (wide area network) yang lebih jauh
sehingga peserta diklat dapat melakukan tindakan pengisolasian permasalahan
yang terjadi pada jaringan berbasis luas yang tersambung dengan jaringan.
Setelah menyelesaikan modul ini dan mengerjakan semua tugas serta evaluasi
maka berdasarkan kriteria penilaian, peserta diklat dapat dinyatakan lulus/ tidak
lulus. Apabila dinyatakan lulus maka dapat melanjutkan ke modul berikutnya
sesuai dengan alur peta kedudukan modul, sedangkan apabila dinyatakan tidak
lulus maka peserta diklat harus mengulang modul ini dan tidak diperkenankan
mengambil modul selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Onno W. Purbo: Wire less (wifi), Desain, dan Implementasi, Elek Media
Komputindo, Jakarta, 1998
Onno W. Purbo: Buku Pintar Internet Teknologi Warung Internet, Elek Media
Komputindo, Jakarta, 1999
Dede Sopandi, Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer, Informatika,
Bandung, 2004
http://www.ilmukomputer.com diambil pada tanggal 26 Oktober 2004

original document : @ (mediafire)klik to view

Jumat, 10 Februari 2012

MENGINSTALASI JARINGAN BERBASIS LUAS (WAN).


MENGINSTALASI PERANGKAT JARINGAN BERBASIS LUAS (WAN)
Oleh: Agus Suroso
Sub Kompetensi:
1. Merencanakan Kebutuhan dan Spesifikasi Alat.
· Daftar Kebutuhan dan spesifikasi WAN
· Buku manual
· Gambar topologi
Lingkup belajar: Prinsip dasar jaringan berbasis luas
Keterampilan: Merencanakan dan memilih perangkat jaringan sesuai dengan
fisik, jarak dan kondisi lokasi.
2. Menginstalasi Wide Area Network
· prosedur/SOP instalasi
· perangkat/peralatan instalasi
· perangkat sesuai dengan manual tiap-tiap komponen
lingkup belajar: jenis dan fungsi perangkat WAN
keterampilan: memasang perangkat WAN
3. Menyambung/Memasang Perangkat Secara Fisik dan Logical Serta Setting
Perangkat Menggunakan Software.
Perangkat WAN contoh antenna omni, grid dan lain-lain disambung secara fisik
dan setting (fisik dan software) dengan buku manual.
Lingkup belajar: Teknik media wireless (standar, 802.11a, 802.11b, 802.11g dll)
Keterampilan: memasang perangkat Wave LAN.
4. Menguji WAN
Hasil pemasangan perangkat WAN diuji dengan software maupun alat ukur.
Lingkup belajar: pengukuran kualitas system jaringan dengan software dan alat
ukur.
Keterampilan: menggunakan software pengukuran
Dan menguji konektifitas WAN.

Sub Kompetensi 1: 
MERENCANAKAN KEBUTUHAN DAN SPESIFIKASI ALAT.
Tinjauan infrastruktur wireless internet
WiFi (Wireless Fidelity) pada dasarnya adalah istilah generic untuk peralatan wireless
LAN, atau dikenal jga sebagai WLAN. Daya jangkauan berkisar antara 100m – 8 km
tergantung peralatan yang dipakai dan antena yang digunakan. Biasanya internet
wireless bekerja pada protocol standar IEEE 802.11x.x antara lain:
- IEEE 802.11 pada frekuensi 2,4GHz dengan kecepatan transfer 2Mbps
- IEEE 802.11a pada frekuensi 5GHz dengan kecepatan transfer 54Mbps
- IEEE 802.11a 2X pada frekuensi 5GHz dengan kecepatan transfer 108Mbps
- IEEE 802.11b pada frekuensi 2,4GHz dengan kecepatan transfer 11Mbps
- IEEE 802.11b+ pada frekuensi 2,4GHz dengan kecepatan transfer 22Mbps
- IEEE 802.11g pada frekuensi 2,4GHz dengan kecepatan transfer 54Mbps
- IEEE 802.11n pada frekuensi 2,4GHz dengan kecepatan transfer 120Mbps
Mengapa kita memerlukan sebuah infrastruktur internet wireless?
Internet wireless digunakan untuk mem-bypass akses internet menggunakan
telepon yang mahal dan lambat.
Internet wireless mudah diimplementasikan. Murah biaya jangka panjangnya
dibandingkan harus bergantung pada infrastruktur kabel yang digunakan telkom.
Internet wireless menggunakan WiFi, yang pada dasarnya wireless LAN karena itu
dia akan bekerja pada kecepatan tinggi 1-11 MBps, jika standar IEEE 802,11b
yang digunakan.
Oleh karena IEEE 802.11b merupakan standar yang terbuka, peralatan WiFi dapat
dengan mudah diperoleh di pasaran.
Persiapan Peralatan Wireless
Alat-alat yang dibutuhkan untuk membangun jaringan wireless antara lain:
Komputer yang digunakan sebagai router
Card wireless LAN (WiFi) atau USB Wireless LAN (WLAN)
Kabel coax atau kabel USB.
Atau semua dapat digantikan dengan
Access point
Peralatan lainya:
Pigtail
Antenna eksternal
UTP LAN dan hub/switch.
Jika kita menggunakan komputer sebagai router. Maka kita bias menggunakan
system operasi yang dipakai baik Microsot Windows (Windows NT, Windows Server),
Linux dll. Untuk system operasi Linux sebagai router/server biasanya di set tanpa
interface grafik (mode teks) dengan harapan adanya penghematan resource
memori dan harddisk.

Persiapan Hardware
Komputer
Jika Linux digunakan sebagai system operasi dari router/server, membutuhkan
spesifikasi yang sederhana, seperti:
· Pentium 1 166MHz
· Memeori 64Mbyte
· Harddisk 3Gbyte
Card wireless LAN atau USB WLAN
Card wireless LAN dirancang untuk penggunaan indoor, walaupun beberapa card
WLAN pada bagian antenna dapat kita ganti dengan antenna eksternal/outdoor.
Penggunaan USB WLAN dapat lebih menekan biaya dan kelebihan dari sisi
fleksibilitas.


Gambar WiFi Card dan USB WLAN
Pigtail
Kabel pigtail digunakan untuk menghubungkan radio pemancar dengan antenna
outdoor. Pigtail dibuat tidak terlalu panjang (maks. 60cm) untuk menghindari loss
koneksi yang tinggi.






Gambar pigtail

Antenna
Antenna berfungsi untuk menyebarkan sinyal. Pada antenna eksternal digunakan
untuk menyambungkan titik-titik jarak jauh beberapa kilometer. Antenna bawaan
pada radio pemancar biasanya jarak jangkauan hanya beberapa puluh meter. Ada
banyak tipe antenna yang dapat digunakan tergantung aplikasi yang dipakai.
· Pada sisi client, kita biasanya mengggunakan antenna directional, seperti
antenna parabola, grid, yagi atau antenna kaleng.
· Disisi Access point, biasanya digunakan antenna omni atau antenna sektoral.

Access Point
Alat Access point mempunyai dua fungsi:
· sebagai jembatan/bridge antenna jaringan wireless dan jaringan kabel LAN
melalui konektor RJ-45 yang umumnya tersedia dibelakang Access Point
· sebagai jembatan/bridge antarjaringan wireless. Biasanya dipakai
menghubungkan komputer client.
Beberapa Access point mempunyai fungsi kompleks, seperti routing, DHCP server,
firewall, proxy server semua menjadi satu di dalamnya.
Seringkali kita dapat mengganti antenna bawaan dengan antenna eksternal.


Topologi Jaringan Wireless

Jaringan Hybrid (Wired Network dan Wireless Network)
Jaringan Hybrid adalah menghubungkan antara jaringan wired dan jaringan wireless
menggunakan akses point. Untuk menghubungkan jaringan kabel dengan jaringan
wireless hubungkan switch dengan port LAN pada akses point.
Gambar Topologi jaringan Hybrid

Pada topologi di atas akses point juga terhubung ke internet melalui komputer 6
(komputer 6 ini dimisalkan sebagai komputer gateway yang ada di ISP dan
terhubung langsung dengan internet), sedangkan alamat IP Address 10.122.69.1
dimisalkan sebagai alamat yang diberikan oleh ISP kepada kita.

Sub Kompetensi 2
MENGINSTALASI WIDE AREA NETWORK
Ada dua cara menghubungkan antar-PC dengan system wireless, yaitu sistem adhoc
dan sistem Infrastructure.


System ad-hoc
Adalah sistem peer to peer. Artinya sebuah komputer dihubungkan dengan sebuah
komputer lainnya agar saling mengenal SSID (Service Set Identifier). Jika digambarkan,
sistem ini hampIr serupa dengan sistem direct connection. Perbedaanya, sistem direct
connection masih menggunakan kabel UTP crossover atau kabel USB.
System infrastructure
Adalah hubungan antar-PC yang menggunakan suatu alat yang bernama Access
Point sebagai media penghubung dalam satu area tertentu (coverage). Access point
dapat dianalogikan dengan hub pada jaringan kabel.
Keuntungan penggunaan access point:
- Pengaturan lebih mudah.
- Tidak diperlukan sebuah PC yang harus online 24 jam untuk melayani network.
- Sistem security yang lebih terjamin. Hardware access point memiliki beberapa fitur
seperti block IP, membatasi pemakaian port, dan fitur keamanan lainnya.
Langkah-Langkah Instalasi sistem ad-hoc
Alat yang dibutuhkan:
· 2 unit PC (atau dapat juga digunakan laptop yang tersedia WiFi)
· 2 unit USB WLAN atau Card WiFi atau PCMCIA untuk laptop tanpa WiFi.
Komputer #1
Komputer pertama yang disambungkan dengan USB WLAN pada port USB, sampai
terdeteksi adanya hardware baru, kemudian instalkan driver USB yang cocok sampai
driver terinstal dengan sempurna dan alat dapat digunakan dengan baik.
Komputer pertama harus kita berikan nama SSID, misalnya [kompie1] dengan cara
klik icon Network Wireless yang terletak di bagian kanan bawah taskbar (tray).
Gambar jendela kondisi network belum ada koneksi
Klik [advanced],akan muncul jendela [Wireless Network Connection properties]
7
Klik [advanced],akan muncul jendela kecil, kemudian klik check list [Computer-tocomputer
[ad-hoc] networks only], klik [Close].
Masih di tabs [Wireless Network Connection properties] klik [Add] akan tampil jendela
baru, ketikan [kompie1] di bagian [Network name (SSID):] klik [Ok] dan tutup jendela
[Wireless Network Connection properties] dengan klik tombol [Ok].
Komputer #2
Komputer kedua disambungkan dengan USB WLAN sampai dengan terdeteksi dan
driver terinstal sempurna. Lakukan langkah yang sama seperti pada komputer
pertama sampai dengan ceklist [Computer-to-computer [ad-hoc] networks only].
Apabila setting-an benar maka akan terlihat satu broadcast atau nama SSID dari
komputer yang pertama, yaitu [kompie1].
Hal itu menunjukkan komputer kedua dapat
melakukan link ke komputer pertama.
Dengan begitu kedua komputer sudah siap
untuk saling berkoneksi yang ditunjukkan
oleh munculnya “balon tampilan” yang
menunjukkan koneksi peer to peer sudah
aktif di taskbar tray.
8
Instalasi Access Point
Alat yang dibutuhkan:
a. 2 unit PC
b. 1 unit access point Linksys seri WRT54G atau yang sejenis.
c. 2 unit USB WLAN beserta driver dan buku manual.
d. Kabel UTP straight
Langkah-Langkah:
Komputer #1
1. Hubungkan komputer pertama pada port WAN Access point dengan
menggunakan kabel UTP konfigurasi straight melalui LAN card.
2. Setting IP Address LAN card pada komputer pertama dengan 192.168.1.100 dan
subnet mask 255.255.255.0
3. Tambahkan default gateway IP Address 192.168.1.1
Gambar Menambahkan IP address dan Default gateway pada komputer 1
4. Buka program Internet Explorer dan ketikan alamat http://192.168.1.1 (alamat
default dari Access Point Linksys).
Gambar Setting akses point melalui web browser
5. Aktifkan fungsi DHCP Pada Access Point untuk memberikan IP address secara
dinamis pada komputer Client. Isikan Scope untuk DHCP Address antara
192.168.1.100 – 192.168.1.150 sehingga IP Address yang diberikan pada DHCP
Client (komputer 2) berada pada range tersebut.
- Pada DHCP Server pilih enable untuk mengaktifkan DHCP Server. DHCP
Server ini berguna untuk memberikan alamat IP secara dinamis pada
komputer yang terhubung secara wireless (dalam hal ini komputer 4 dan 5)
- Isikan Starting IP Address dengan alamat IP awal/pertama yang digunakan
untuk komputer wireless
- Maximum Number of DHCP Users diisi dengan jumlah maksimum komputer
wireless yang diperbolehkan untuk terhubung ke akses point
- Klik Save Setting untuk menyimpan konfigurasi
9
Gambar Cara mensetting DHCP Server pada akses point
Komputer #2
6. Install Wireless Adapter (USB WLAN) Pada Komputer 2
7. Setting IP Address pada komputer 2 secara dynamic :
- klik kanan icon My Network Places pada desktop lalu pilih properties
- Pilih Local Area Connection, klik kanan lalu pilih properties
- Pada menu This connection uses the following items pilih Internet Protocol
(TCP/IP) lalu klik properties
8. Pilih Obtain an IP Address automatically, lalu klik OK
Menghubungkan komputer #2 dengan Access Point
9. Koneksikan komputer 2 pada access point dengan meng-klik icon wireless
connection pada system tray windows dan pilih access point yang dikehendaki
lalu klik connect.
Gambar Cara menghubungkan komputer kedua pada akses point
Tes koneksi menggunakan software DOS
10. Test koneksi dari komputer yang terhubung dengan wired dengan komputer yang
terhubung secara wireless (misal dari komputer 1 ke komputer 2 atau sebaliknya):
· Dari komputer #1, klik start dan pilih run
· Pada Tab Open isikan perintah : command
· Pada command promp ketik ipconfig untuk melihat ip address yang diberikan
dhcp server kepada komputer ini.
· Dari komputer #2 klik start lalu pilih run
10
· Pada tab open ketik perintah : ping [ip komputer #1 yang diberikan oleh
DHCP Server]
· Jika tampil tulisan Reply from…… maka koneksi ke komputer 1 berhasil
· Tetapi jika tampil tulisan request time out maka terjadi kesalahan pada saat
setting
11. Test Koneksi dari komputer 1 dan 2 menuju LAN interface akses point
· Pada komputer 1,2 klik start lalu pilih run
· Ketik perintah : ping 192.168.1.1
· Jika tampil tulisan Reply from…… maka koneksi ke LAN interface akses point
berhasil
Gambar tes koneksi menggunakan program DOS
11
Instalasi Access Point Linksys WRT54G.
Alat yang dibutuhkan:
e. 6 unit PC
f. 1 unit access point Linksys seri WRT54G atau yang sejenis.
g. 2 unit USB WLAN beserta driver dan buku manual.
h. Switch atau hub.
i. Kabel UTP
Langkah-Langkah
12. Hubungkan komputer 6 pada port WAN Akses point dengan menggunakan kabel
UTP konfigurasi straight.
13. Setting IP Address pada komputer 6 dengan 10.122.69.254 dan subnet mask
255.255.255.0
14. Dari jaringan yang telah dibentuk,meghubungkan switch ke port LAN akses point
dengan cara menghubungkan kabel UTP konfigurasi straight pada salah satu port
pada switch menuju port LAN akses point.
15. Tambahkan default gateway pada komputer 1,2 dan 3 dengan IP Address
192.168.1.1
Gambar Menambahkan Default gateway pada komputer 1,2,dan 3
16. Setting IP address LAN pada wireless Access Point dengan IP 192.168.1.1 dan IP
address WAN dengan 10.122.69.1 dengan subnet mask 255.255.255.0 :
- Pada komputer yang terhubung dengan switch (bisa dari komputer 1,2,3)
lakukan setting akses point melalului web browser (bisa menggunakan
internet explorer, mozilla firefox atau lainnya) dengan mengetikkan
http://192.168.1.1 pada Address bar browser, 192.168.1.1 merupakan alamat
default dari Access point
Gambar Setting akses point melalui web browser
- Pada Menu Internet Connection Type pilih Static IP
- Isikan Internet IP Address dengan IP Address yang diberikan oleh ISP (Lihat
gambar topologi jaringan ). Pada gambar topologi di atas alamat IP WAN
12
yang diberikan adalah 10.122.69.1 dan komputer yang langsung terhubung
ke internet adalah 10.122.69.254 (alamat gateway). Sehingga isikan Internet
IP Address dengan 10.122.69.1 dengan subnet 255.255.255.0 dan alamat
gateway dengan 10.122.69.254, Static DNS diisi dengan alamat DNS yang
diberikan oleh ISP, pada praktikum ini isi dengan 202.46.5.1 dan 202.46.5.2
- Local IP Address merupakan alamat interface LAN pada akses point. Isikan
dengan 192.168.1.1 dan subnet mask 255.255.255.0
Gambar Halaman Setting pada akses point
17. Aktifkan fungsi DHCP Pada Access Point untuk memberikan IP address secara
dinamis pada DHCP Client. Isikan Scope untuk DHCP Address antara 192.168.1.100
– 192.168.1.150 sehingga IP Address yang diberikan pada DHCP Client (komputer
2 dan 4) berada pada range tersebut.
- Pada DHCP Server pilih enable untuk mengaktifkan DHCP Server. DHCP
Server ini berguna untuk memberikan alamat IP secara dinamis pada
komputer yang terhubung secara wireless (dalam hal ini komputer 4 dan 5)
- Isikan Starting IP Address dengan alamat IP awal/pertama yang digunakan
untuk komputer wireless
- Maximum Number of DHCP Users diisi dengan jumlah maksimum komputer
wireless yang diperbolehkan untuk terhubung ke akses point
- Klik Save Setting untuk menyimpan konfigurasi
Gambar Cara mensetting DHCP Server pada akses point
13
18. Untuk melihat routing table klik Advance routing dan klik Show routing table
Gambar Option Advance Routing
Gambar Menu Advance Routing
19. Install Wireless Adapter Pada Komputer 3 dan 4
20. Setting IP Address pada komputer 4 dan 5 secara dynamic :
- Pada komputer 5 dan 6, klik kanan icon My Network Places pada desktop
lalu pilih properties
- Pilih Local Area Connection, klik kanan lalu pilih properties
- Pada menu This connection uses the following items pilih Internet Protocol
(TCP/IP) lalu klik properties
21. Pilih Obtain an IP Address automatically, lalu klik OK
22. Koneksikan komputer 3 dan 4 pada access point dengan meng-klik icon wireless
connection pada system tray windows dan pilih access point yang dikehendaki
lalu klik connect.
Gambar 12.10 Menu Pilihan Akses point
14
23. Test koneksi dari komputer yang terhubung dengan wired dengan komputer yang
terhubung secara wireless (misal dari komputer 1 ke komputer 4):
· Dari komputer 4, klik start dan pilih tun
· Pada Tab Open isikan perintah : command
· Pada command promp ketik ipconfig untuk melihat ip address yang diberikan
dhcp server kepada komputer ini.
· Dari komputer 1 klik start lalu pilih run
· Pada tab open ketik perintah : ping [ip komputer 4 yang diberikan oleh DHCP
Server]
· Jika tampil tulisan Repply from…… maka koneksi ke komputer 1 berhasil
· Tetapi jika tampil tulisan request time out maka terjadi kesalaha n pada saat
setting
· Test koneksi komputer yang lain (komputer 2 ke 5, 3 ke 4, 4 ke 2, dsb)
24. Test koneksi dari komputer wireless menuju komputer wired (misal dari computer 4
ke komputer 1, komputer 5 ke komputer 3)
25. Test Koneksi dari komputer wired ke menuju LAN interface akses point
· Pada komputer 1,2,3 klik start lalu pilih run
· Ketik perintah : ping 192.168.1.1
· Jika tampil tulisan Repply from…… maka koneksi ke LAN interface akses point
berhasil
26. Test koneksi dari komputer wired dan wireless ke alamat WAN interface dari akses
point
· Pada komputer 1,2,3,4,dan 5 klik start, lalu pilih run
· Ketik : ping 10.122.69.1
· Jika tampil tulisan Repply from…… maka koneksi ke WAN interface akses point
berhasil
27. Test koneksi dari komputer 1,2,3,4, dan 5 ke komputer gateway internet
(komputer 6)
· Pada komputer 1,2,3,4,dan 5 klik start, lalu pilih run
· Ketik : ping 10.122.69.254
· Jika tampil tulisan Repply from…… maka koneksi ke komputer gateway
internet telah berhasil.
EVALUASI :
1. kalian diminta untuk membuat jaringan komputer LAN berbasis wireless dengan
menggunakan 7 (tujuh) buah komputer di dalam ruangan lab jaringan komputer.

Mengadministrasi Server Dalam Jaringan


Mengadministrasi Server  Dalam Jaringan

Seorang administrator perlu menerapkan pemberian disk quota agar masing-masing user  tidak dapat menyimpan data melebihi kapasitas yang di ijinkan. Penerapan disk quota ini dapat diatur pembagian kapasitas/quota sesuai dengan yang dikehendaki pada masing-masing user.
                Banyak cara yang digunakan dlm pembagian quota tersebut yaitu dengan ruang disk (block quota) atau berdasarkan jumlah file (inode quota) atau mungkin kombinasi keduanya.Masing-masing pembagian\pembatasan dibagi 2 kategori yaitu: Hard limit dan Soft limit.
Hard limit tidak boleh dilewati.Misalnya jk user mempunyai hard limit 500 block dlm sebuah file system dan 490 block sudah digunakan mk tinggal memiliki alokasi 10 block, apabila lebih mk akan gagal.
Soft limit dapat dilewati ttp hanya selama waktu yang ditetapkan (dikenal dgn nama grace period). Harga default adlh 1 minggu (7 hari).Jika melebihi grace period yang dimilikinya, mk akan akan berubah menjadi hard limit.
                Kernel merupakan inti dari system operasi Linux. Program-program lainya spt kompiler, editor, windows manager dsb adlh paket distribusi yang disertakan melengkapi system Linux.
                Kernel berisi program yang dibuat saat boot dan berfungsi sbg interface antara software dan hard ware.

Konfigurasi Quota
 Pada Linux Redhat v 6.2, paket quota bisa diinstall dgn rpm jika saat installasi, paket quota tidak di pilih. Setelah itu Konfigurasi ulang Kernel Anda dan pada bagian quota support ketikan Y:
Quota Support (CONFIG_QUOTA) [n] Y
Jika quota sudah diinstall, maka scr otomatis saat booting system akan mengaktifkan quota. Untuk mengecek apakah quota aktif , lakukan perintah berikut:
#/usr/sbin/quoacheck-avvg
Kemudian hidupkan quota:
#/usr/sbin/quotaon-avvg

Setelah itu Anda harus menyunting file/etc/fstab untuk mengaktifkan disk quota perbaris file system, Tampilan file/etc/fstab sblum quota diaktifkan:
/dev/hda1          /              ext2       default                                 1              1
/dev/hda2          /home  ext2       default                                 1              1

Untuk mengaktifkan quota user , tambahkan seperti ini:
/dev/hda1          /              ext2       default                                 1              1
/dev/hda2          /home  ext2       default,usrquota             1              1
Cara untuk meng-Aktifkan quota group hampir sama, yaiti hanya mengganti options “usrquota” menjadi “grpqouta”.

Untuk mengaktifkan keduanya, yaitu:
/dev/hda1          /              ext2       default                                 1              1
/dev/hda2          /home  ext2       default,usrquota,grpquota         1              1

Kemudian perlu dibuat file yang berfungsi menyimpan record quota yaitu quota.user dan quota.group. Keduanya harus diset owner sbg root, dan hanya boleh di read-write oleh root saja. File ini biasanya diletakkan pd partisi /home.
#ad/home
#touch quota.user
#touch quota.group
#chmod 600 quota.user
#chmod 600 quota.group

Untuk keterangan lebih lanjut tentang fstab, manualnya:
#man fstab
Selanjutnya reboot system agar quota dapat berjalan. Jika operasi sudah berjalan normal anda tidak perlu menjalankan perintah quota chek dan quota on.
Untuk memastikan quota benar-benar aktif lakukan:
Quota –v

Untuk mengalokasikan batas quota digunakan perintah edquota. Baik seorang user maupun group.
Apabila perintah edquota digunakan untuk mengatur quotq user mk stlah perintah bisa diikuti perintah dgn flag-u bisa tidak, baru kemudian diikuti nama user yang akan diatur quotanya. Jika tdk diikuti flag, mk scr default perintah edquota dianggap akan mengatur quota seorang user alias menggunakan flag-u. Karena itu, jika perintah edquota iniakan digunakan untuk mengatur quota sebuah group, maka stelah perintah ini harus diikuti flag-g baru kmdian diikuti nama group yang akan diatur quotanya. Selain itu perintah edquota dapat digunakan untuk mengatur quota dua/lebih user/group sekaligus. Sintaksnya:
#edquota <user1><user2>... dst

Dan untuk dua/lebih group digunakan:
#edquota  -g<group1><group2>...dst
Ketika perintah edquota diminta, scr otimatis system akan menggunakan fasilitas teks editor vi untuk menyunting batas-batas quota yang di kehendaki.
Penggunaan perintah edquota dapat di lihat pada contoh berikut:

Untuk edit quota user
#edquota-u bagus
Quota for user bagus:
/dev/hda2:blocks in use:2594,limits (soft=5000,hard=6500)
                Inodes in use:356,limits(soft=1000,hard=1500)

“Block in use” adalah jumlah total block(dlm kilo byte) yang telah dipakai oleh user.
“Inodes in use” adalah jumlah total file yang dimiliki user dalam partisi tsb.

Untuk edit quota group
#edquota –g asisten
Quota for group asisten:
/dev/hda4:blocks in use:5799,limits(soft:8000,hard:1000)
                Inodes in use: 1454,limits(soft=3000,hard=4000)

Seringkali Administrastor ingin mengatur quota di masing-masing user, hal ini dapat dilakukan dngan menggunakan flag-p pada perintah edquota.
Jika diasumsikan shell anda adalah csh dan user IO dimulai pada nomor 500maka digunakan perintah:

#edquota –p bob’awk –f: ‘$3>499{print$1}’/etc/password’

Jika Anda inigin mengesett sendiri grace periode, dapat dilakukan perintah edquota –t, maka akan ditampilkan.
#edquota –t
Time units my be: days,hours,minutes of second grace period before enforcing soft limits for users:
/dev/hda2:block grace period:0days,file grace period:0days

Jika ingin mengubah/mengesett menjadi 5 hari cukup mengubah pada 0 days.

Melihat batas quota yang dimiliki:

#quota –v
Dis quotas for user adjie(uid 501):
Filesystem blocks quota limits grace files quota limit grace
/home                  525*      500         500         500         5days    17           0              0
/usr        0              500         500         0              0              0