Jumat, 10 Februari 2012

Mengadministrasi Server Dalam Jaringan


Mengadministrasi Server  Dalam Jaringan

Seorang administrator perlu menerapkan pemberian disk quota agar masing-masing user  tidak dapat menyimpan data melebihi kapasitas yang di ijinkan. Penerapan disk quota ini dapat diatur pembagian kapasitas/quota sesuai dengan yang dikehendaki pada masing-masing user.
                Banyak cara yang digunakan dlm pembagian quota tersebut yaitu dengan ruang disk (block quota) atau berdasarkan jumlah file (inode quota) atau mungkin kombinasi keduanya.Masing-masing pembagian\pembatasan dibagi 2 kategori yaitu: Hard limit dan Soft limit.
Hard limit tidak boleh dilewati.Misalnya jk user mempunyai hard limit 500 block dlm sebuah file system dan 490 block sudah digunakan mk tinggal memiliki alokasi 10 block, apabila lebih mk akan gagal.
Soft limit dapat dilewati ttp hanya selama waktu yang ditetapkan (dikenal dgn nama grace period). Harga default adlh 1 minggu (7 hari).Jika melebihi grace period yang dimilikinya, mk akan akan berubah menjadi hard limit.
                Kernel merupakan inti dari system operasi Linux. Program-program lainya spt kompiler, editor, windows manager dsb adlh paket distribusi yang disertakan melengkapi system Linux.
                Kernel berisi program yang dibuat saat boot dan berfungsi sbg interface antara software dan hard ware.

Konfigurasi Quota
 Pada Linux Redhat v 6.2, paket quota bisa diinstall dgn rpm jika saat installasi, paket quota tidak di pilih. Setelah itu Konfigurasi ulang Kernel Anda dan pada bagian quota support ketikan Y:
Quota Support (CONFIG_QUOTA) [n] Y
Jika quota sudah diinstall, maka scr otomatis saat booting system akan mengaktifkan quota. Untuk mengecek apakah quota aktif , lakukan perintah berikut:
#/usr/sbin/quoacheck-avvg
Kemudian hidupkan quota:
#/usr/sbin/quotaon-avvg

Setelah itu Anda harus menyunting file/etc/fstab untuk mengaktifkan disk quota perbaris file system, Tampilan file/etc/fstab sblum quota diaktifkan:
/dev/hda1          /              ext2       default                                 1              1
/dev/hda2          /home  ext2       default                                 1              1

Untuk mengaktifkan quota user , tambahkan seperti ini:
/dev/hda1          /              ext2       default                                 1              1
/dev/hda2          /home  ext2       default,usrquota             1              1
Cara untuk meng-Aktifkan quota group hampir sama, yaiti hanya mengganti options “usrquota” menjadi “grpqouta”.

Untuk mengaktifkan keduanya, yaitu:
/dev/hda1          /              ext2       default                                 1              1
/dev/hda2          /home  ext2       default,usrquota,grpquota         1              1

Kemudian perlu dibuat file yang berfungsi menyimpan record quota yaitu quota.user dan quota.group. Keduanya harus diset owner sbg root, dan hanya boleh di read-write oleh root saja. File ini biasanya diletakkan pd partisi /home.
#ad/home
#touch quota.user
#touch quota.group
#chmod 600 quota.user
#chmod 600 quota.group

Untuk keterangan lebih lanjut tentang fstab, manualnya:
#man fstab
Selanjutnya reboot system agar quota dapat berjalan. Jika operasi sudah berjalan normal anda tidak perlu menjalankan perintah quota chek dan quota on.
Untuk memastikan quota benar-benar aktif lakukan:
Quota –v

Untuk mengalokasikan batas quota digunakan perintah edquota. Baik seorang user maupun group.
Apabila perintah edquota digunakan untuk mengatur quotq user mk stlah perintah bisa diikuti perintah dgn flag-u bisa tidak, baru kemudian diikuti nama user yang akan diatur quotanya. Jika tdk diikuti flag, mk scr default perintah edquota dianggap akan mengatur quota seorang user alias menggunakan flag-u. Karena itu, jika perintah edquota iniakan digunakan untuk mengatur quota sebuah group, maka stelah perintah ini harus diikuti flag-g baru kmdian diikuti nama group yang akan diatur quotanya. Selain itu perintah edquota dapat digunakan untuk mengatur quota dua/lebih user/group sekaligus. Sintaksnya:
#edquota <user1><user2>... dst

Dan untuk dua/lebih group digunakan:
#edquota  -g<group1><group2>...dst
Ketika perintah edquota diminta, scr otimatis system akan menggunakan fasilitas teks editor vi untuk menyunting batas-batas quota yang di kehendaki.
Penggunaan perintah edquota dapat di lihat pada contoh berikut:

Untuk edit quota user
#edquota-u bagus
Quota for user bagus:
/dev/hda2:blocks in use:2594,limits (soft=5000,hard=6500)
                Inodes in use:356,limits(soft=1000,hard=1500)

“Block in use” adalah jumlah total block(dlm kilo byte) yang telah dipakai oleh user.
“Inodes in use” adalah jumlah total file yang dimiliki user dalam partisi tsb.

Untuk edit quota group
#edquota –g asisten
Quota for group asisten:
/dev/hda4:blocks in use:5799,limits(soft:8000,hard:1000)
                Inodes in use: 1454,limits(soft=3000,hard=4000)

Seringkali Administrastor ingin mengatur quota di masing-masing user, hal ini dapat dilakukan dngan menggunakan flag-p pada perintah edquota.
Jika diasumsikan shell anda adalah csh dan user IO dimulai pada nomor 500maka digunakan perintah:

#edquota –p bob’awk –f: ‘$3>499{print$1}’/etc/password’

Jika Anda inigin mengesett sendiri grace periode, dapat dilakukan perintah edquota –t, maka akan ditampilkan.
#edquota –t
Time units my be: days,hours,minutes of second grace period before enforcing soft limits for users:
/dev/hda2:block grace period:0days,file grace period:0days

Jika ingin mengubah/mengesett menjadi 5 hari cukup mengubah pada 0 days.

Melihat batas quota yang dimiliki:

#quota –v
Dis quotas for user adjie(uid 501):
Filesystem blocks quota limits grace files quota limit grace
/home                  525*      500         500         500         5days    17           0              0
/usr        0              500         500         0              0              0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar